Anti HBs merupakan antibodi spesifik
untuk HBsAg, muncul di darah 1 sampai 4 bulan setelah terinfeksi virus
hepatitis B. Anti HBs diinterpretasikan sebagai kekebalan atau dalam
masa penyembuhan penyakit hepatitis B. Antibodi ini memberikan
perlindungan terhadap penyakit hepatitis B.
Tes
anti-Hbs positif juga dapat berarti seseorang pernah mendapat vaksin
hepatitis B atau immunoglobulin. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi
yang mendapat kekebalan dari ibunya. Anti-Hbs posistif pada individu
yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatatitis B menunjukkan bahwa
individu tersebut pernah terinfeksi virus hepatitis B.
Dulu,
diperkirakan HBsAg dan anti HBs tidak mungkin dijumpai bersama-sama,
namun ternyata sepertiga carrier HBsAg juga memiliki anti-HBs. Hal ini
dapat disebabkan oleh infeksi simultan dengan sub-tipe yang berbeda.
PROSEDUR
Metode
Anti-HBs
dapat dideteksi dalam darah dengan beberapa tehnik imunoassay,
diantaranya seperti enzyme immunoassay atau enzyme linked fluorescent
assay (ELFA). Pada tehnik ELFA, anti-HBs dideteksi berdasarkan
intensitas fluoresensi dari sampel setelah penambahan substrat yang
mengandung zat fluorescen.
Spesimen
Untuk
mendeteksi anti-HBs dapat digunakan serum atau plasma heparin. Sebanyak
3-5 ml darah vena diambil dan dikumpulkan dalam tabung tutup merah atau
tutup kuning dengan gel separator, atau tabung tutup hijau (lithium
heparin). Sampel darah dipusingkan, lalu serum atau plasmanya dipisahkan
untuk diperiksa laboratorium.
Setelah dipisahkan dari bekuan,
sampel serum atau plasma dapat disimpan pada suhu 2-8'C dan dapat
bertahan selama 5 hari. Jika disimpan pada suhu -25 ±6'C tahan selama 2
bulan.
Nilai Rujukan : -
Masalah Klinis : -
Faktor yang dapat memepengaruhi hasil laboratorium :
• Sampel hemolisis, lipemia, dan hiperbilirubinemia.