Dalam melakukan rotasi insektisida yang perlu diperhatikan adalah
mengetahui cara kerja bahan aktif pestisida yang akan digunakan. Anjuran
Insecticide Resistance Action Committee (IRAC) dan
Fungicide Resistance Action Committe
(FRAC) dalam melakukan rotasi insektisida yaitu berdasarkan cara kerja
yang berbeda, karena beberapa bahan aktif yang berbeda memiliki cara
kerja yang sama. IRAC dan FRAC memberi kode pada setiap cara kerja insektisida untuk mempermudah petani dalam melakukan pergiliran (rotasi) insektisida. Berikut ini tabel golongan insektisida, bahan aktif, kode cara
kerja dan cara kerja pestisida :
Berdasarkan cara kerjanya (
Mode of action), yaitu menurut sifat kimianya, insektisida dibagi menjadi empat 4 golongan besar antara lain sebagai berikut :
1. Insektisida Golongan Organoklorin
Merupakan insektisida sintetik yang paling tua yang sering disebut
hidrokarbon klor. Secara umum diketahui bahwa keracunan pada serangga
ditandai dengan terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat yang
mengakibatkan terjadinya hiperaktivitas, gemetar, kemudian kejang hingga
akhirnya terjadi kerusakan pada saraf dan otot yang menimbulkan
kematian. Organoklorin bersifat stabil di lapangan, sehingga residunya
sangat sulit terurai.
2. Insektisida Golongan Organofosfat
Merupakan insektisida yang bekerja dengan menghambat enzim
asetilkolinesterase, sehingga terjadi penumpukan asetilkolin yang
berakibat pada terjadinya kekacauan pada sistem pengantar impuls saraf
ke sel-sel otot. Keadaan ini menyebabkan impuls tidak dapat diteruskan,
otot menjadi kejang, dan akhirnya terjadi kelumpuhan (paralisis) dan
akhirnya serangga mati.
3. Insektisida Golongan Karbamat
Merupakan insektisida yang berspektrum luas. Cara kerja karbamat
mematikan serangga sama dengan insektisida organofosfat yaitu melalui
penghambatan aktivitas enzim asetilkolinesterase pada sistem saraf.
Perbedaannya ialah pada karbamat penghambatan enzim bersifat bolak-balik
reversible yaitu penghambatan enzim bisa dipulihkan lagi. Karbamat
bersifat cepat terurai.
4. Insektisida Golongan Piretroid
Merupakan piretrum sintetis, yang mempunyai sifat stabil bila terkena
sinar matahari dan relatif murah serta efektif untuk mengendalikan
sebagain besar serangga hama. Piretroid mempunyai efek sebagai racun
kontak yang kuat, serta mempengaruhi sistem saraf serangga pada
peripheral (sekeliling) dan sentral (pusat). Peretroid awalnya
menstimulasi sel saraf untuk berproduksi secara berlebih dan akhirnya
menyebabkan paralisis dan kematian.
Tabel Cara Kerja Insektisida dan Akarisida
No |
Golongan |
Nama bahan aktif |
Kode cara kerja |
Cara kerja |
1 |
Karbamat |
Alankarb-Aldikarb-Bendiokarb-Benfurakarb-Butokarboksim-Butoksikarboksim-Karbaril-Karbofuran-Karbosulfan-Etiofenkarb-Fenobukarb-Formetanat-Furatiokarb-Isoprokarb-Metiokarb-Metomil-Metolkarb-Oksamil-Pirimikarb-Propoksur-Tiodikarb-Tiofanoks-Triazamat-Trimetakarb-XMC-Silikarb |
1 A |
Menghambat AChE
(acetylcholinesterase)-menyebabkan hyperexcitation. AChE adalah enzim
yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis
saraf. |
|
Organofosfat |
Asefat-Azametifos-Azinfos-etil-Azinfosmetil-Kadusafos-Koretoksifos-Klorfenvinfos-Klormefos-Klorpirifos-Klorpirifosmetil-Koumafos-Sianofos-Demeton
S
metil-Diazinon-Diklorfos/DDVP-Dikrotofos-Dimetoat-Dimetilvinfos-Disulfoton-EPN-Etion-Etoprofos-Famfur-Fenamifos-Fenitrotion-Fention-Fostiazat-Heptenofos-Imisiafos-Isofenfos-Isoprofil
O- (metoksiaminotio-fosforil)
salisilat-Isoksation-Malation-Mekarbam-Metamidofos-Metidation-Mevinfos-Monokrotofos-Naled-Ometoat-Oksidemeton
metil-Paration-Paration
metil-Fentoat-Forat-Fosalon-Fosmet-Fosfamidon-Foksim-Pirimifos
metil-Profenofos-Propetamfos-Protiofos-Firaklofos-Firidafention-Kuinalfos-Sulfotep-Tebupirimfos-Temefos-Terbufos-Tetraklorvinfos-Tiometon-Triazofos-Triklorfon-Vamidotion |
1 B |
|
2 |
Siklodin organoklorin |
Klordan-Endosulfan |
2 A |
Memblokir saluran klorida aktivasi GABA
menyebabkan hyperexcitation dan kejang-kejang. GABA adalah
neurotransmiter inhibisi utama pada serangga. |
|
Fenilfirazol |
Etiprol-Fipronil |
2 B |
|
3 |
Piretroid dan Piretrin |
Acrinatrin-(Alletrin-d-cis-trans
Alletrin)-(d-trans Alletrin)-Bifentrin-Bioalletrin-Bioalletrin
Siklopentenil
isomer-Bioresmetrin-Sikloprotrin-Siflutrin-(beta-Siflutrin)-Sihalotrin-lambda
Sihalotrin-(gamma-Sihalotrin)-Sipermetrin-(alfa-Sipermetrin)-(beta-Sipermetrin)-tetasipermetrin-(zeta-Sipermetrin)Sifenotrin-(1R)-trans-
isomers-Deltametrin-Empentrin (EZ)- (1R)-
isomers-Esfenvalerat-Etofenprox-Fenpropatrin-Fenvalerat-Flusitrinat-Flumetrin-(tau-
Fluvalinat)-Halfenprox-Imiprotrin-Kadetrin-Permetrin-Fenotrin
[(1R)-trans- isomer]-Pralletrin-Firetrins
(piretrum)-Resmetrin-Silafluofen-Teflutrin-Tetrametrin-Tetrametrin
[(1R)-isomers]-Tralometrin-Transflutrin |
3 A |
Menyebabkan saluran natrium selalu terbuka
sehingga pada beberapa kasus menyebabkan reaksi berlebihan oleh saraf.
Saluran natrium terlibat dalam penyebaran info potensial di sepanjang
akson saraf. |
|
DDT dan Metoksiklor |
DDT-Metokdiklor |
3 B |
|
4 |
Neonikotinoid |
Asetamiprid-Klotianidin-Dinotefuran-Imidakloprid-Nitenpiram-Tiakloprid-Tiametoxam |
4 A |
Meniru tindakan agonis asetilkolin di nAChRs
menyebabkan hyperexcitation. Asetilkolin adalah neurotransmitter utama
dalam sistem saraf serangga pusat. |
|
Nikotin |
Nikotin |
4 B |
|
5 |
Spinosin |
Spinetoram-Spinosad |
5 |
Allosterically mengaktifkan nAChRs menyebabkan hyperexcitation dari sistem saraf. |
6 |
Avermektin dan Milbemisin |
Abamektin-Emamektin benzoat-Lepimektin-Milbemektin |
6 |
Allosterically mengaktifkan saluran utama
klorida glutamat (GluCls) menyebabkan kelumpuhan. Glutamat adalah
inhibitory neurotransmiter penting dalam serangga. |
7 |
ZPT |
Hidropren-Kinopren-Metopren |
7 A |
Diterapkan di pra-metamorfik instar. Senyawa ini mengganggu dan mencegah metamorfosis. |
|
Fenoksikarb |
Fenoksikarb |
7 B |
|
|
Piriproksipen |
Piriproksipen |
7 C |
|
8 |
Akil halida |
Metil bromida and other alkil halid |
8 A |
Menghambat pembentukan sel. hanya mekanismenya belum diketahui. |
|
Kloropikrin |
Kloropicrin |
8 B |
|
|
Sulfuril fluorid |
Sulfuril fluroid |
8 C |
|
|
Boraks |
Borax |
8 D |
|
|
Tartar emetrik |
Tartar emetrik |
8 E |
|
9 |
Pimetrozin |
Pimetrozin |
9 B |
Menyebabkan penghambatan makan selektif pada kutu putih dan kutu daun |
|
Flonikamid |
Flonikamid |
9 C |
|
10 |
Klofentezin – Heksitiazok – Diflovidazin |
Klofentezin – Heksytiazoks – Diflovidazin |
10 A |
Menghambat pertumbuhan tungau |
|
Etoksazol |
Etoksazol |
10 B |
|
11 |
Bacillus thuringiensis atau Bacillus sphaericus |
Bacillus thuringiensis subsp.
israelensis-Bacillus sphaericus-Bacillus thuringiensis subsp.
aizawai-Bacillus thuringiensis subsp. kurstaki-Bacillus thuringiensis
subsp. tenebrionis. Bt crop proteins: Cry1Ab; Cry1Ac; Cry1Fa; Cry2Ab;
mCry3A; Cry3Ab; Cry3Bb; Cry34/35Ab1 |
- |
Racun protein yang mengikat pada reseptor
pada membran saluran pencernaan tengah dan mendorong pembentukan
pori-pori mengakibatkan ketidakseimbangan ion dan septicaemia |
12 |
Diafentiuron |
Diafentiuron |
12 A |
Menghambat enzim yang mensintesis ATP pada mitokondria |
|
Organotin mitisid |
Azosiklotin-Siheksatin-Fenbutatin oksid |
12 B |
|
|
Propargit |
Propargit |
12 C |
|
|
Tetradifon |
Tetradifon |
12 D |
|
13 |
Klorfenapir – DNOC – Sulfuramid |
Klorfenapir-DNOC-Sulfuramid |
13 |
Gangguan pada gradien proton; sirkuit
gradien proton (disebut : protonofores) yang pendek pada mitokondria
sehingga ATP tidak dapat disintesis. |
14 |
Nereistoksin analog |
Bensultap-Kartap hidroklorid-Tiosiklam-(Tiosultap-sodium) |
14 |
Memblokir saluran ion nAChR sehingga blok
sistem saraf dan kelumpuhan. Asetilkolin adalah excitatory
neurotransmitter (penghubung) utama dalam sistem saraf serangga pusat. |
15 |
Benzoilurea |
Bistrifluron-Klorfluazuron-Diflubenzuron-Flusikloksuron-Flufenoksuron-Heksaflumuron-Lufenuron-Novaluron-Noviflumuron-Teflubenzuron-Triflumuron |
15 |
Menghambat biosintesis kitin |
16 |
Buprofezin |
Buprofezin |
16 |
Menghambat biosintesis kitin pada beberapa serangga khususnya kutuputih |
17 |
Siromazin |
Siromazin |
17 |
Merontokkan kutikula saat proses pergantian kulit serangga |
18 |
Diasilhidrazin |
Kromafenozid-Halofenozid-Metoksifenozid-Tebufenozid |
18 |
Meniru hormon ganti kulit (ekdison) menginduksi kutikula serangga dewasa agar rontok sebelum waktunya |
19 |
Amitraz |
Amitraz |
19 |
Mengaktifkan reseptor oktopamin mengarah ke
hyperexcitation (rekasi saraf berlebihan). Oktopamin adalah hormon pada
serangga yang menyerupai adrenalin seperti neurohormon untuk pertahanan
diri atau untuk terbang. |
20 |
Hidrametilnon |
Hidrametilnon |
20 A |
Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. |
|
Asequinosil |
Asequinosil |
20 B |
|
|
Fluacripirim |
Fluacripirim |
20 C |
|
21 |
METI akarisida dan insektisida |
Fenazakuin-Fenpiroksimat-Pirimidifen-Piridaben-Tebufenpirad-Tolfenpirad |
21 A |
Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. |
|
Rotenon |
Rotenon (Derris) |
21 B |
|
22 |
Indoksakarb |
Indoksakarb |
22 A |
Memblokir saluran natrium menyebabkan
pemadaman sistem saraf dan kelumpuhan. Saluran natrium yang terlibat
dalam penyebaran potensial aksi di sepanjang akson saraf. |
|
Metaflumizon |
Metaflumizon |
22 B |
|
23 |
Asam Tetronik dan Asam Tetramik |
Spirodiklofen-Spiromesifen-Spirotetramat |
23 |
Menghambat kerja asetil koenzim A
karboksilase untuk mensintesis lipid yang merupakan langkah pertama
dalam biosintesis lipid sehingga menyebabkan kematian serangga. |
24 |
Fosfin |
Aluminium fosfid-Kalsium fosfid-Fosfine-Zinc fosfid |
24 A |
Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. |
|
Sianida |
Sianida |
24 B |
- |
25 |
Turunan Beta-Ketonitril |
Sienopirafen-Siflumetofen |
25 |
Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. |
28 |
Diamida |
Chlorantraniliprole-Cyantraniliprole-Flubendiamide |
28 |
Aktifnya otot reseptor rianodin menyebabkan
kontraksi dan kelumpuhan. Reseptor rianodin berperan melepaskan kalsium
ke dalam sitoplasma dari sel intraseluler. |