November 11, 2011

Proses Penyerapan Besi dalam Tubuh

Orang dewasa menyimpan sekitar 1 sampai 3 gram besi dalam tubuhnya. Jumlah simpanan ini bervariasi bergantung pada asupan besi dalam makanan dan jumlah besi yang keluar dari tubuh. Sekitar 1 mg besi hilang setiap harinya dari luruhnya sel dari kulit dan permukaan tubuh, termasuk sel-sel yang melapisi saluran pencernaan. Pada masa menstruasi, jumlah besi yang hilang meningkat menjadi 2 mg per hari. Tubuh memang tidak memiliki mekanisme untuk membuang zat besi. Dengan demikian, penyerapan besilah  yang terutama mengatur jumlah simpanan besi.
Penyerapan besi, terjadi terutama pada usus halus bagian atas. Proses ini teraktivasi saat tubuh seseorang kekurangan zat besi, sedangkan bila seseorang sudah memiliki zat besi berlebih dalam tubuh, maka proses penyerapan dengan sendirinya berkurang.

Besi diserap tubuh dalam bentuk Fe3+, walaupun besi yang sebenarnya kita makan tidak dalam bentuk teroksidasi tersebut. Keadaan lambung yang asam mencegah besi mengendap sehingga tetap dapat diserap. Jika produksi asam lambung terganggu, misalnya oleh obat-obatan seperti antasida atau obat maag lainnya (inhibitor pompa proton), maka absorpsi besi jelas menjadi terganggu. Askorbat dan sitrat berikatan dengan besi sehingga besi menjadi lebih mudah larut dalam usus. Dengan demikian, keberadaan askorbat dan sitrat dapat meningkatkan penyerapan besi.

Besi dalam bentuk non-heme, yaitu yang terdapat dalam makanan nabati, memang lebih sulit diserap tubuh. Namun tubuh tetap dapat menggunakannya dengan bantuan beberapa faktor, antara lain:
  • Vitamin C
    Mengkombinasikan sayuran yang mengandung tinggi zat besi seperti bayam dengan makanan yang   mengandung tinggi vitamin C seperti tomat dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari   bayam dalam usus. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan 63 mg vitamin C pada makanan   yang mengandung besi non-heme dapat meningkatkan penyerapan sampai 2,9 kali lipat.
  • Daging
    Menambahkan daging bersama sayuran yang mengandung tinggi zat besi membawa banyak   perubahan pada penyerapan. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan 50-85 gram daging   meningkatkan penyerapan besi 1,5-4 kali lipat. Protein daging sapi dapat meningkatkan   penyerapan 80% lebih baik dibandingkan protein ayam.
Beberapa zat justru dapat mengganggu penyerapan zat besi, antara lain protein telur (baik dari putih maupun kuning telur), tanin (teh), kopi, kokoa, serat, dan mineral seperti kalsium, zinc,  dan  magnesium.
Berbagai makanan yang sehat untuk anak Anda pun mengandung mineral yang dapat mengganggu penyerapan besi. Anda tak perlu terlalu khawatir karena anak Anda juga memerlukan berbagai mineral tersebut. Namun, jika anak Anda mengalami defisiensi besi, maka Anda perlu mengadakan sedikit perubahan, misalnya memberi jarak antara makan sayur dan minum susu atau teh.

Referensi:
1. Engle-Stone R, Yeung A, Welch R, Glahn R. Meat and ascorbic acid can promote Fe    availability from Fe-phytate but not from Fe-tannic acid complexes. J Agric Food Chem    2005;53(26):10276-84.
2. Andrews NC. Intestinal iron absorption: current concepts. Dig Liver Dis 2000;32(1):56-61.