Virus hepatitis A merupakan
Enterovirus RNA berukuran 27 nm, bentuk kubus dan simetris. Penyakit
hepatitis A dulu dinamakan hepatitis infeksiosa atau hepatitis
berinkubasi pendek. Penularan virus hampir selalu melalui jalur
fekal-oral. Masa inkubasi untuk HAV biasanya 2-6 minggu. HAV tidak tidak
berhubungan dengan penyakit hati kronis.
Diagnosis
hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan laboratorium. Penderita
lesu, anoreksia, demam dan mual. Aminotransferase dan bilirubinemia
hampir selalu ada; fosfatase alkali dan bilirubin direk sering tinggi.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan uji serologis.
IgM
anti-HAV bermanfaat untuk mendiagnosis infeksi sedang terjadi. IgM
anti-HAV muncul pada awal infeksi dan menghilang dalam 2 sampai 3 bulan.
IgG anti-HAV timbul pada masa pasca infeksi atau pemulihan (>4
minggu), dan biasanya menetap sumur hidup. Pemeriksaan untuk anti-HAV
total sebaiknya digunakan untuk menyaring infeksi lama dan pembuktian
adanya imunitas pada orang yang mengunjungi daerah berisiko tinggi atau
melakukan pekerjaan berisiko tinggi.
PROSEDUR
Metode
Antibodi terhadap hepatitis A dapat ditemukan dengan tehnik immunoassay, seperti enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau radioimmunoassay (RIA). Membuktikan adanya viremia tidak mungkin, sedangkan untuk menyatakan virus dalam tinja diperlukan pemeriksaan mikroskop elektron.
Spesimen
Spesimen yang digunakan untuk deteksi anti HAV adalah serum atau plasma (lithium heparin, EDTA, dan sitrat). Kumpulkan 3-5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan), tutup hijau (heparin), tutup ungu (EDTA) atau tutup biru (sitrat). Pusingkan sampel darah, dan pisahkan serum atau plasma dari darah untuk diperiksa laboratorium.
Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan.
Spesimen hemolisis, lipemia, atau ikterik (hiperbilirubinemia) dapat mempengaruhi pengujian. Jika memungkinkan, pengambilan sampel darah yang baru.
Spesimen dapat disimpan pada suhu 2-8oC sampai dengan 7 hari, dan untuk waktu yang lama dapat disimpan beku pada suhu -25 ± 6oC. Hindari pembekuan dan pencairan (thawing) spesimen berkali-kali.
NILAI RUJUKAN
Tidak terdeteksi (negatif)
MASALAH KLINIS
Hasil positif : infeksi virus hepatitis A (HAV)
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
• Pigmentasi specimen (hemolisis, lipemia, ikterik) dapat mempengaruhi hasil pembacaan
Metode
Antibodi terhadap hepatitis A dapat ditemukan dengan tehnik immunoassay, seperti enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau radioimmunoassay (RIA). Membuktikan adanya viremia tidak mungkin, sedangkan untuk menyatakan virus dalam tinja diperlukan pemeriksaan mikroskop elektron.
Spesimen
Spesimen yang digunakan untuk deteksi anti HAV adalah serum atau plasma (lithium heparin, EDTA, dan sitrat). Kumpulkan 3-5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan), tutup hijau (heparin), tutup ungu (EDTA) atau tutup biru (sitrat). Pusingkan sampel darah, dan pisahkan serum atau plasma dari darah untuk diperiksa laboratorium.
Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan.
Spesimen hemolisis, lipemia, atau ikterik (hiperbilirubinemia) dapat mempengaruhi pengujian. Jika memungkinkan, pengambilan sampel darah yang baru.
Spesimen dapat disimpan pada suhu 2-8oC sampai dengan 7 hari, dan untuk waktu yang lama dapat disimpan beku pada suhu -25 ± 6oC. Hindari pembekuan dan pencairan (thawing) spesimen berkali-kali.
NILAI RUJUKAN
Tidak terdeteksi (negatif)
MASALAH KLINIS
Hasil positif : infeksi virus hepatitis A (HAV)
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
• Pigmentasi specimen (hemolisis, lipemia, ikterik) dapat mempengaruhi hasil pembacaan