Komponen aktif adalah komponen yang bila bekerja membutuhkan sumber daya listrik atau memerlu kan arus panjar agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Bahan yang paling sering digunakan untuk pembuatan komponen aktif elektronika adalah semikonduktor,contohnya Transistor dan IC juga dioda.
Komponen Pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber arus panjar atau tegangan tersendiri, contohnya resistor, kapasitor, transformator/trafo dsb
Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang menga lir dalam satu rangkaian.
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω(Omega), adapun simbol dari resistor seperti gambar dibawah berikut.
Resistor Tetap
Resistor tetap memiliki resistansi yang tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna dank kode angka.Nilai daya resistor yang ada di pasaran diantaranya adalah 1/16W, 1/8W, 1/4W, 1W ,2W, 5W, 10W dan 25W,
Cara membaca nilai resistor dengan kode warna, adalah dengan menghafal beberapa huruf pertama table warna “Hi-Co-Me-O-Ku-Hi-Bi-U-Ab-Put”
Label kode warna pada badan resistor ada yang berjumlah 4, 5 atau 6 gelang warna. Aturan pembacaan
kode warna tersebut adalah sebagai berikut:
• warna pertama: angka pertama nilai resistansi (resistor dengan 4, 5 atau 6 gelang warna)
• warna kedua: angka kedua nilai resistansi (resistor dengan 4, 5 atau 6 gelang warna)
• warna ketiga: faktor pengali (pangkat dari sepuluh) dengan satuan Ohm (resistor dengan 4 gelang war
na) atau angka ketiga nilai resistansi (resistor dengan 5 atau 6 gelang warna)
• warna keempat: toleransi (resistor dengan 4 gelang warna) atau faktor pengali (pangkat dari sepuluh)
dengan satuan Ohm (resistor dengan 5 atau 6 gelang warna)
• warna kelima: toleransi (resistor dengan 5 atau 6 gelang warna)
• warna keenam: koefisien temperatur dengan satuan PPM/0C (resistor dengan 6 gelang warna).
Cara Baca Kode Resistor SMD
SMD ( Surface Mounted Device ) Resistor adalah resistor dengan bentuk kotak kecil yang cara pemasangannya menempel pada pcb, bentuk fisik dari SMD resistor adalah sebagai berikut :
- Untuk SMD resistor 5 % dengan angka tiga digit.
- Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan angka 4 digit.
- Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan kombinasi dua digit angka dan satu digit huruf.
SMD Resistor 5% menggunakan 3 digit angka
Cara membacanya adalah sebagai berikut :
ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier
Contoh :
103 |
|
Angka digit pertama = 1, angka digit kedua = 0 dan angka digit ketiga = 103. Sehingga nilainya adalah 10000 Ω atau 10 K Ω dengan toleransi 5% |
224 |
|
Angka digit pertama = 2, angka digit kedua = 2 dan angka digit ketiga = 104. Sehingga nilainya adalah 22000 Ω atau 220 K Ω dengan toleransi 5% |
SMD Resistor 1% menggunakan 4 digit angka
Cara membacanya adalah sebagai berikut :
ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga
ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier
Contoh :
2734 |
|
Angka digit pertama = 2, angka digit kedua = 7, angka digit ketiga = 3 dan angka digit keempat = 104. Sehingga nilainya adalah 2730000 Ω atau 2,73 M Ω dengan toleransi 1% |
1352 |
|
Angka digit pertama = 1, angka digit kedua = 3, angka digit ketiga = 5 dan angka digit ke empat = 102 Sehingga nilainya adalah 13500 Ω atau 13,5 K Ω dengan toleransi 1% |
SMD Resistor 1% menggunakan 2 digit angka dan 1 digit huruf
Cara membacanya :
2 angka didepan menunjukan kode Nilai resistor berdasarkan tabel dibawah ini, sedang huruf menunjukkan faktor pengali / multiplier yang ditunjukan pada tabel dibawah ini (tabel dibawahnya)
Tabel kode angka SMD 2 digit angka dan 1 digit huruf
Code |
Value |
|
Code |
Value |
|
Code |
Value |
|
Code |
Value |
|
Code |
Value |
|
Code |
Value |
01 |
100 |
17 |
147 |
33 |
215 |
49 |
316 |
65 |
464 |
81 |
681 |
|||||
02 |
102 |
18 |
150 |
34 |
221 |
50 |
324 |
66 |
475 |
82 |
698 |
|||||
03 |
105 |
19 |
154 |
35 |
226 |
51 |
332 |
67 |
487 |
83 |
715 |
|||||
04 |
107 |
20 |
158 |
36 |
232 |
52 |
340 |
68 |
499 |
84 |
732 |
|||||
05 |
110 |
21 |
162 |
37 |
237 |
53 |
348 |
69 |
511 |
85 |
750 |
|||||
06 |
113 |
22 |
165 |
38 |
243 |
54 |
357 |
70 |
523 |
86 |
768 |
|||||
07 |
115 |
23 |
169 |
39 |
249 |
55 |
365 |
71 |
536 |
87 |
787 |
|||||
08 |
118 |
24 |
174 |
40 |
255 |
56 |
374 |
72 |
549 |
88 |
806 |
|||||
09 |
121 |
25 |
178 |
41 |
261 |
57 |
383 |
73 |
562 |
89 |
825 |
|||||
10 |
124 |
26 |
182 |
42 |
237 |
58 |
392 |
74 |
576 |
90 |
845 |
|||||
11 |
127 |
27 |
187 |
43 |
274 |
59 |
402 |
75 |
590 |
91 |
866 |
|||||
12 |
130 |
28 |
191 |
44 |
280 |
60 |
412 |
76 |
604 |
92 |
887 |
|||||
13 |
133 |
29 |
196 |
45 |
287 |
61 |
422 |
77 |
619 |
93 |
909 |
|||||
14 |
137 |
30 |
200 |
46 |
294 |
62 |
432 |
78 |
634 |
94 |
931 |
|||||
15 |
140 |
31 |
205 |
47 |
301 |
63 |
442 |
79 |
649 |
95 |
953 |
|||||
16 |
143 |
32 |
210 |
48 |
309 |
64 |
453 |
80 |
665 |
96 |
976 |
Tabel kode huruf untuk SMD Resistor 1%
Letter |
Multiple |
|
Letter |
Multiple |
F |
100000 |
B |
10 |
|
E |
10000 |
A |
1 |
|
D |
1000 |
X atau S |
0,1 |
|
C |
100 |
Y atau R |
0,01 |
Contoh :
22A |
|
Pada tabel angka sebelah kiri dapat dibaca untuk 22 menunjukan nilai
165 dan huruf A pada tabel Kode huruf (sebelah kanan) adalah 1 X, maka
nilai dari resistor tersebut adalah 165Ω dengan toleransi 1% |
68C |
|
Pada tabel angka sebelah kiri dapat dibaca untuk 68 menunjukan nilai
499 dan huruf C pada tabel Kode huruf (sebelah kanan) adalah 100 X, maka
nilai dari resistor tersebut adalah 49900Ω atau 49,9 K Ω dengan
toleransi 1% |
Tranducer
Merupakan komponen elektronika yang dapat mengalamiperubahan dalam besaran lidtrik apabila me-respon suatu perubahan bentuk energi yang mengenai fisik komponen tersebut. Tranducer dalam dunia elektronika sering disebut sensor, jenis tranducer yang memiliki karakteristik perubahan resistansi antara lain LDR, NTC, PTC
LDR(Light Depending Resistance)
LDR adalah resistor yang berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya terkena cahaya.
Kodisinya jika terkena cahaya niali resistansinya kecil, sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka niali resistansinya besar.
Gambar dan Simbol LDR
NTC(Negative Temperature Coeffisient)NTC adalah resistor yang niali resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan temperature terhadapnya. Jika temperaturenya makin tinggi maka niali resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturenya makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.
Gambar dan Simbol NTC
PTC(Positive Temperature Coeffisient)PTC adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah sesuai dengan temperaturenya terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin besar sedngkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin kecil.
Gambar dan Simbol PTC
Resistor VariabelResistor variable adalah resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar tuas atau dengan obeng trimer.
Ada 2 jenis resistor variable yang ada di pasaran, yaitu timpot (trimer potensio) dan potensiometer .
Trimpot (trimer potensio)
Potensiometer
Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan potensiometer dan apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot). Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat dari gulungan kawat yang disebut potensiometer wirewound. Untuk digunakan pada voltage yang tinggi biasanya lebih disukai jenis wirewound.
Nilai resistansi baik trimpot maupun potensiometer menggunakan kode angka, nilai yang tertulis tersebut merupakan nilai maksimum resistansi dari trimpot maupun potensiometer. Misal niali yang tertera 10KΩ berarti resistansi dari trimpot maupun potensiometer dapat dibah-ubah dari 0Ω sampai 10KΩ
Kapasitor/Kondensator
Kapasitor memiliki nama lain condensator. Kopomponen ini termasuk kelompok komponen yang pasif, karena kapasitor bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Dilambangkan dengan huruf “C”
Berikut adalah jenis-jenis kapasitor :
Berdasarkan kapasitas dari suatu kapasitor maka, kapasitor dibedakan menjadi 2 jenis :
- KAPASITOR TETAP
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memilikikapsitansi tetap dan tidak dapat diubah-ubah.
Pada kapasitor tetap terdapat 2 jenis kapasitor yang dibedakan berdasarkan polaritas elektrodanya.
- Kapasitor Polar
Merupakan kelompok kapasitor elektrolit
yang terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah
lapisan metal-oksida, yang mana proses pembuatanya menggunakan
elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif.
Simbol Kapasitor Elektrolit
Yang harus diperhatikan pada kapasitor ini
adalah memperhatikan polaritasnya pada saat pemasangannya pada
rangkaian, jangan sampai terbalik, dimana kaki negatifnya adalah yang
terdekat dengan tanda garis putih pada bodi kapasitor atau yang
ditunjukan tanda panah.
Kapasitor Elektrolit (ELCO)
Kapasitor ini juga memiliki tegangan kerja
yang tertulis pada bodynya. Nilai kapasitor ini sekitar 1µF sampai
ribuan µF. dilhat dari nlainya, kapasitor ini biasanya digunakan untuk
filter tegangan pada rangkaian power suplai atau bekerja pada frekuensi
rendah.
Selain kapasitor elektrolit, kapasitor
yang memiliki polaritas adalah kapasitor Tantalum, Kapasitor tantalum
adalah kapasitor elektrolit yang menggunakan material tantalum sebagai
elektrodanya. Kapasitor ini memmiliki kutub atau polaritas, biasanya
kutub positifnya diberi tanda” +”.pada bodiny terlihat seperti pada
gambar.
Kapasitor Tantalum
- Kapasitor Nonpolaritas
Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif
dan negatif sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika boleh
bolak-balik. Yang termasuk kapasitor ini adalah kapasitor mika,
kapasitor keramik, kapasitor kertas, dan kapasitor milar.
Simbol Kapasitor Nonpolaritas
. Kapasitor Keramik Kapasitor Kertas Kapasitor Mylar/Mika Kapasitor Polyester
- Kapasitor Keramik Kapasitor ini menpunyai dielektrikum keramik. Kapasitor ini mempunyai oksida logam dan dielektrikumnya terdiri atas campuran titanium-oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektrikumnya tinggi dan mempunyai kapasitas besar sekali dalam ukuran kecil.
Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa
piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan
kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai
ribuan volt.
Contoh misal
pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF =0,02 μF.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 μF
- Kapasitor Kertas, Kapasitor ini mempunyai dielektrikum kertas dengan lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm antara dua lembar kertas alumunium.Kertasnya diresapi dengan minyak mineral untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektrikumnya.
- Kapasitor MikaKapasitor ini mempunyai dielektrik oksida alumunium dan sebuah elek trolit sebagai elektroda negatif. Elektroda postif terbuat dari logam seperti alumunium dan tantalum tetapi sebuah elektroda negatif terbuat dari elektrolit. Tebal lapisan oksidanya adalah 0,0001. Dalam rangkaian elektronika sebagai perata denyut arus listrik.
- Kapasitor Polyster, kapasitor ini terbuat dari bahan polyster film dan memiliki toleransi yang kecil sekitar ±5%sampai ±10%. Bentuknya persegi empat seperti permen biasanya berwarna coklat, hijau, merah dsb.
- Kapasitor Non Polar/Kapasitor Variabel
Kapasitor non polar/kapasitor variable
adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah atau
kapsitansinya dapat diatur sesuai keiginan dengan batas maksimal sesuai
yang tertera pada kapasitor tersebut, dengan cara memutar rotor (as)
yang ada pada badan kompone.,
Simbol Kapasitor Variabel Simbol Kapasitor Trimer
Biasanya kapasitor ini digunakan untuk
pengaturan frekuensi resonansi yang dihasilkan dari rangkaian pembangkit
gelombang, dan sebagai trimer impedansi pemancar dan antena pada
pemancar radio.
Kapasitor Trimer Kapasitor
varco Kapasitor Inti Udara
Dioda dikemas didalam sebuah kapsul kecil yang terbuat dari kaca atau plastik. Kemasan ini memiliki dua kawat terminal. Yang satu disebut anoda, sedangkan yang lainnya disebut katoda. Biasanya terdapat sebuah cincin di badan dioda yang mengindikasikan terminal mana yang merupakan katoda.
Simbol Dioda
Sebuah dioda umumnya terbuat dari bahan silikon. Silikon adalah bahan
yang tidak bersifat sebagai penghantar atau konduktor, namun tidak pula
sebagai penyekat atau isolator. Silikon adalah bahan semikonduktor.
Hal ini berarti bahwa sifat-sifat silikon berbeda dengan bahan-bahan
konduktor biasa, seperti tembaga atau besi. Sejumlah kecil zat
dicampurkan ke dalam silikon untuk memberikan sifat-sifat khusus dioda
ke bahan iniPenyusun utama dari dioda adalah sambungan P - N atau disebut dengan P - N Junction.
Dioda Bias Maju
Ketika sebuah dioda disambungkan dengan polaritas yang terbalik
seperti pada gambar, dimana kaki katodanya disambungkan ke kutub positif
dan kaki anodanya disambungkan ke kutub negatif, maka arus yang
mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai isulator.kita
mengatakan bahwa dioda diberikan bias mundur atau reverse biased. Sebuah dioda tidak akan menghantarkan arus listrik (tidak menyalakan lampu) apabila diberi bias mundur.
Dioda Bias Mundur
LEDLight Emitting Diodes atau lebih sering disebut LED adalah komponen semikonduktor yang mampu merubah energi listrik menjadi cahaya. Simbol yang biasa digunakan sebagai simbol LED adalah simbol dioda standar tetapi dengan sepasang anak panah keluar yang menunjukkan bahwa dioda tersebut memancarkan cahaya.
R = V/I = (5 Volt – 2Volt)/20mA =150 Ohm
Tampaknya 150 ohm merupakan nilai yang tepat. Untuk keamanan kita juga perlu mengetahui disipasi daya yang bisa didapatkan dari
P = V*I = 3Volt*2Volt =60 mW
Sehingga, kita bisa memilih resistor dengan resistansi 150 ohm dan rating daya ¼ watt.Transistor
Transistor berarti “Transfer Resitor” adalah komponen yang niali resistansinya antara terminalnya dapat diatur.
Transistor terbuat dari kristal silikon atau germanium, dimana suatu lapisan tipe N diapit oleh dua lapisan silikon tipe P. Sebaliknya bisa juga dibuat transistor yang terdiri dari dua lapisan silikon tipe N yang meng apit suatu lapisan tipe P. Kedua macam tansistor tersebut merupakan jenis transistor BJT tipe PNP dan NPN. Terdapat dua jenis keluarga transistor, yaitu transistor bipolar atau bipolar junction transistor dising kat BJT, seperti PNP dan NPN, dan transistor unipolar atau unipolar junction transistor disingkat UJT, se perti FET dan MOSFET.
Adapun fungsi transistor adalah sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar.
Untuk lebih jelasnya mengenai turunan dari transistor bias di lihat dari bagan dibawah ini :
Pada umumnya, transistor BJT memiliki 3 terminal yaitu basis (base atau disingkat dengan huruf B), kolek tor (collector atau disingkat dengan huruf C), dan emitor (emitter atau disingkat dengan huruf E). Dimana untuk menggambarkan sebuah transistor di analogikan dengan penggabungan dua buah diode baik secara berhadapan maupun saling berbalikan.
Transistor BJT tipe PNP
Untuk menandai atau mengingat transistor PNP adalah dengan melihat arah panah pada kaki emitor yaitu arah masuk.
Untuk menandai atau mengingat transistor NPN adalah dengan melihat arah panah pada kaki emitor yaitu arah keluar.